Senin, 23 November 2009

Ciri dan Karakteristik Masyarakat Desa dan Kota


• Ciri-Ciri/Karakteristik Masyarakat Desa
1. Jumlah penduduk tidak terlalu padat dan bersifat homogen
2. Kontrol sosial masih tinggi
3. Sifat gotong royong masih kuat
4. Sifat kekeluargaannya masih ada.
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas.
Ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.

b. Orientasi kolektif .
Sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme.
Pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi,
yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.

e. Kekabaran (diffuseness).
Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.





• Ciri-ciri/Karakteristik Masyarakat Kota
a. Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan
b. Penduduknya padat dan bersifat heterogen
c. Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat
d. Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menurun
Meminjam lagi teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri :
a. Netral Afektif
Masyarakat kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkan rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
b. Orientasi Diri
Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.
c. Universalisme
Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.


d. Prestasi
Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya.
e. Heterogenitas
Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.
Secara garis besar, perbedaan karakteristik masyarakat desa dengan masyarakat kota dapat dilihat pada tabel berikut :

Masyarakat Pedesaan
1. Perilaku homogen

2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan

3. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status

4. Isolasi sosial, sehingga statik


5. Kesatuan dan keutuhan kultural


6. Banyak ritual dan nilai-nilai sakral

7. Kolektivisme


Masyarakat Kota
1. Perilaku heterogen

2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan

3. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi

4. Mobilitas sosial, sehingga dinamik

5. Kebauran dan diversifikasi kultural

6. Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular

7. Individualisme

Selain itu, ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada diharapkan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedesaan atau masyarakat perkotaan. Ciri-ciri tersebut antara lain :
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup
3. Mata pencaharian
4. Corak kehidupan sosial
5. Stratifikasi sosial
6. Mobilitas sosial
7. Pola interaksi sosial
8. Solidaritas sosial
9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

2 komentar:

Monggo..., commenters.. matur ingkang sae ngggih??