Selasa, 24 April 2012

Aku Mencari Tuhan Diantara Kepulan Asap Anyir



Aku tak pernah lagi melihat “wajah” Tuhan..
Apakah aku jadi buta?

Aku tak pernah dengar  lagi Tuhan berbicara..
Mungkinkah aku tuli?

Tak seperti dulu ketika mataku sering menangis dalam simpuh-simpuh panjangku;
Pun tak seperti ketika telingaku mendenging-denging miris mendengar  Al Qori’ah didengungkan..
Kemana Tuhan pergi?
Kenapa Dia pergi?

Aku rindu Tuhan…

Seperti kupu-kupu pergi meninggalkan kepompong..
(aku kepompong)
Melompong..
Kosong.

Aku terus berlari selingkar dengan jarum-jarum yang mengitari angka-angka dalam bingkai kaca.
Di duniaku yang penuh kepulan asap berwarana merah berbau anyir ini tak pernah lagi kulihat Tuhan menampakkan diri..
Cuma tinggal jasad-jasad fana yang menangisi tawa gelaknya; menertawai tangis-tangis buaya.
Dan aku ikut jadi pelaku di dalamnya;
pelaku ber-Tuhan yang tak punya Tuhan.
 
(“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas”. QS. Al Qori’ah : 8 – 11)


Terlaknat.




11 Desember 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo..., commenters.. matur ingkang sae ngggih??