Tetanggaku yang sekolah tinggi di kota sana pernah bilang bahwa aku “atheis”
Aku ndak
ngerti apa artinya..,
Wong aku ndak
pernah sekolah!
Makan saja susah, kok
mikir sekolah!
Sekolahnya ya di sawah..!
Pelajarannya??
Ya macul*,
nandur**, matun***…
Aku ndak
pernah shalat, apalagi mengaji
Wong orang tuaku ndak
pernah ngajarin..!!
Tapi aku percaya Gusti Allah itu Ada,
Meskipun aku ndak
pernah mengucapkan saksi bahwa Dia ada.
Aku meyakini-Nya dari alam..
Dari tiap percik lumpur yang aku injak,
dari tiap jejak kerbau tercetak berkeliling,
dari tiap bulir padi yang semakin berat beban,
dari tiap-tiap pergantian musim yang memungkinkan aku
dapat uang
dari palawija yang ku tanam.
(tapi musim sekarang semakin tak karuan..!! Global warming kata orang-orang..)
Aku tahu bahwa Gusti Allah itu Ada.
dan tiap kali akan pulang di senja hari, kupandang
langit merah lama-lama….
Bukan untuk menikmati barisan kelelawar yang pergi
menghambur di langit cari makan,
Cuma ingin ngomong sama Gusti Allah :
“Maturnuwun Gusti,
Mugi-mugi panen kula lancar tur sae”.****
11 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo..., commenters.. matur ingkang sae ngggih??